Minggu, 01 Februari 2009

KAMPANYE PARTAI POLITIK MELIBATKAN ANAK-ANAK

Saat ini pemilihan umum sebentar lagi diselenggarakan, tepatnya tanggal 8 juli 2009. Ini artinya akan ada saat-saat dimana semua partai yang berpartisipasi dalam Pemilu akan melakukan kampanye dalam menggalang atau mendapatkan massa yang sangat banyak. Seperti biasa mereka akan melakukan konvoi maupun mengadakan acara-acara yang bertujuan mengundang partisipasi masyarakat umum.
Ketika diadakannya kampanye partai politik, kita bisa melihat antusiasnya para masyarakat umum yang ikut berpartisipasi. Tapi ada beberapa hal yang kurang baik akibat dampak diadakannya kampanye tersebut, yakni terlibatnya anak-anak dibawah umur yang ikut dalam berkampanye. Kelihatannya itu adalah hal yang sepele, akan tetapi secara tidak langsung hal itu telah menyalahi aturan. Hal ini disebabkan anak-anak tersebut belum saatnya ikut dalam memilih haknya.
Keikutsertaan anak-anak dalam berkampanye tidak terlepas dari peran orangtuanya, biasanya para orangtua mengajak mereka ikut dalam berkampanye. Hal yang seperti inilah sangat ironis jika terus-terusan dilakukan oleh semua orangtua, karena biasanya dalam berkampanye sangat sedikit para massa yang memperdulikan keselamatan bersama dan lebih cenderung menyalahi aturan lalulintas dan yang pasti menyebabkan kecelakaan adalah akibat dari itu semua.
Saat ini anak-anak yang dibawah umur memang harus kita perkenalkan dengan situasi yang ada, misalnya politik maupun yang lainnya. Akan tetapi tidak dengan langsung melibatkannya dalam kampanye Parpol, kita tahu saat ini anak-anak hanya tahu apa yang mereka ikuti saat itu adalah hanya untuk kesenangan belaka dan tidak mau tahu yang lainnya. Walaupun pada kenyataannya tujuan berkampanye adalah untuk mendapatkan massa yang banyak pada saat diadakannya Pemilihan Umum.
Sebenarnya memperkenalkan anak-anak ke Parpol itu sah-sah saja jika dengan aturan yang benar, misalnya denagn menyosialisasikan adanya partai maupun tujuan partai itu untuk apa dengan cara yang mudah dipahami. Sehingga anak-anak bisa mengerti secara sedikit-sedikit dan mereka bisa mengerti bahwa itu semua bukan hanya sebatas konvoi ataupun senang-senang saja, melainkan mempunyai tujuan yang akan mereka realisasikan.
Seharusnya pemerintah lebih mencermati atas dampak kehadirannya anak-anak dibawah umur yang ikut dalam berkampanye disuatu Parpol, secara tidak langsung mereka semua telah dieksploitasi oleh orangtua mereka supaya ikut dalam berkampanye. Dikatakan mengeksploitasi karena mereka telah mengajak anak-anak dibawah umur ikut dalam berkampanye, dan kita ketahui umur mereka itu belum memenuhi standar dalam memilih calon pemimpin Negara ini.
Mungkin dari KPU maupun lembaga lainnya yang terlibat dalam diadakannya Pemilihan Umum bisa sedikit mempertegas aturan bahwa dilarang melibatkan anak-anak dibawah umur dalam berkampanye. Bahkan kalau bisa adanya sanksi jika masih membawa anak-anak dalam berkampanye, karena saat ini anak-anak belum tahu seluk beluk politik itu apa.
Kita harapkan pada tahun ini ketika diadakannya suatu kampanye Parpol akan sangat sedikit anak-anak yang terlibat secara langsung dalam berkampanye, bahkan kalau bisa tidak ada kehadiran mereka yang ikut serta. Ini adalah tugas kita bersama yang lebih khususnya untuk pemerintah agar semua ini bisa terealuisasikan dengan membuat peraturan tentang itu.
Untuk merealisasikan itu semua memang bukanlah hal yang mudah, karena pasti ada halangan-halangan yang menghambat. Tapi jika pemerintah berniat benar untuk melakukannya tidak ada kata mustahil untuk itu semua, karena semua itu untuk kebaikan bersama. Dan yang terpenting adalah dikeluarkannya peraturan tentang itu dan bisa diterima oleh semua pihak. Pada akhirnya kita harapkan semua ini bisa terealisasikan dengan baik.